Bopel.News – Gunung Gamping di Sleman yang Diusulkan sebagai Geopark Nasional Gunung Gamping di Sleman yang Diusulkan sebagai Geopark Nasional
Yogyakarta – Selain destinasi menarik di lereng Gunung Merapi dan situs candi,
Kabupaten Sleman di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejumlah situs bersejarah. Salah satunya adalah Situs Batu Gamping atau di kenal Gunung Gamping yang berada di Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping.
“Situs Gunung Gamping sedang di usulkan Pemda DIY menjadi Geopark Nasional,
ujar Tenaga Ahli Bidang Pengelolaan Geoheritage dan Geopark, Hanang Samudro Senin, 22 Juli 2024.
Batuan situs Batu Gamping itu, berdasarkan hasil penelitian, merupakan batuan tertua di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Usianya sudah mencapai puluhan juta tahun.
Komite Nasional Geopark Indonesia pun telah menyambangi situs Gunung Gamping untuk melakukan penilaian. Hasilnya, situs Gunung Gamping di Sleman di nilai sudah cukup komplit untuk menyandang status itu. Aspek geologi hingga budaya seperti tradisi Saparan Bekakak juga masih lestari
Berstatus Geo Heritage
Situs Gunung Gamping sendiri telah di tetapkan sebagai situs warisan
geologi oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan status Geo Heritage. Penetapan itu di kuatkan Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Namun dari kajian yang berjalan, sejumlah unsur yang ada di situs tersebut membuat Situs Gunung Gamping di nilai layak
di usulkan sebagai situs Geopark Nasional dengan nilai historis tinggi yang di miliki.
Setelah berstatus sebagai Geopark Nasional, tak menutup kemungkinan situs itu di ajukan ke UNESCO.
Titik Nol DIY
General Manager Badan Pengelola Geopark Yogyakarta Di hin Nabrijanto menuturkan
situs Gunung Gamping bisa di sebut Titik Nol-nya Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebab batuan paling tua bentukan bumi di Yogyakarta ada di situs Gunung Gamping itu.
Di hin menuturkan, wilayah Yogyakarta termasuk daerah Situs Gunung Gamping dahulu merupakan lautan. Hal itu di buktikan dengan bentuk fisik yang berupa batuan karang dan temuan fosil hewan laut pada batuannya.
Berdasarkan penelitian usia batu di situs ini berkisar 40 hingga 50 juta tahun
ini yang paling tua di DIY, bahkan lebih tua di bandingkan formasi Gunung Merapi,” ujarnya.
Melansir catatan sejarah Kecamatan Gamping, Sleman
Gunung Gamping menurut hasil penelitian Direktorat Geologi Bandung di perkirakan berumur sekitar 50 juta tahun.
Hingga 1937, Gunung Gamping masih berdiri megah memanjang, namun karena kegiatan pertambangan maka saat ini tinggal
menyisakan gundukan (bukit) yang tersisa di Padukuhan Tlogo dan di jadikan monumen bagi keberadaan Gunung Gamping.
Tempat Sri Sultan Hamengku Buwono I Bertakhta
Keberadaan Gunung Gamping memiliki arti penting dalam sejarah berdirinya Keraton Yogyakarta.
Pada waktu pembangunan Keraton Yogyakarta (1755-1756) , Sri Sultan Hamengku Buwono I (Pangeran Mangkubumi)
mengawasi pembangunan keraton dengan bertakhta sementara di Pesanggrahan Ambarketawang yang terletak di barat Gunung Gamping.
Sebelum di namai Ambarketawang oleh Sri Sultan
bangunan pesanggrahan tersebut lebih dulu di kenal sebagai Pesanggrahan Gamping dan berwujud bangunan Purapara (Papara)
yakni tempat singgah bagi orang yang sedang dalam perjalanan, utamanya bagi para Prajurit Mataram.
Wilayah Gamping sebagaimana wilayah Kabupaten Sleman pada zaman pemerintahan Keraton Yogyakarta termasuk dalam daerah Negara Agung
yang merupakan tempat tinggal para pegawai kerajaan.
Tinggalkan komentar