Bopelnews – Urgensi Memaksimalkan Potensi Kecerdasan Buatan (AI) di Indonesia
Indonesia, negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara dan negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, semakin fokus pada potensi revolusioner dari kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Potensi AI di Indonesia kini semakin di kenal di tingkat regional dan internasional berkat populasinya yang beragam, warisan budaya yang kaya, dan ekosistem teknologi yang sedang berkembang. Namun mengapa hal ini relevan dan apa motivasi sebenarnya di balik minat ini?
Memahami Lanskap AI di Indonesia
Sektor teknologi Indonesia telah tumbuh secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. AI di gunakan oleh startup di berbagai industri, termasuk layanan kesehatan, pertanian, e-commerce, dan perbankan, untuk berinovasi dan memecahkan permasalahan regional.
AI adalah fasilitator utama bagi program pemerintah seperti agenda Making Indonesia 4.0, yang berupaya memajukan negara ini menjadi yang terdepan dalam ekonomi digital.
Bonus demografi ini menciptakan kondisi penyebaran AI yang meluas di seluruh nusantara, bersamaan dengan meningkatnya penetrasi internet dan penggunaan
smartphone.
Potensi AI untuk Mempercepat Pembangunan Indonesia
Dengan meningkatkan produktivitas, mendorong inovasi, dan menciptakan lapangan kerja baru, AI berpotensi mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia secara signifikan. Adopsi AI dapat meningkatkan PDB Indonesia hingga $230 miliar pada tahun 2030, menurut McKinsey.
Dampak terhadap Masyarakat
Solusi berbasis AI dapat mengatasi permasalahan sosial yang mendesak seperti pengentasan kemiskinan, aksesibilitas layanan kesehatan, dan pendidikan berkualitas tinggi. Untuk memperluas layanan kesehatan ke tempat-tempat terpencil, platform layanan kesehatan yang di gerakkan oleh AI, misalnya, memberikan saran pengobatan individual dan di agnostik jarak jauh.
Pembangunan Berkelanjutan
Peluang dan tantangan muncul dari keanekaragaman hayati dan sumber daya alam yang melimpah di Indonesia. Teknologi AI seperti penginderaan jarak jauh dan
analisis prediktif, dapat meningkatkan inisiatif pembangunan berkelanjutan dengan menyederhanakan pemantauan dan pengelolaan sumber daya lingkungan.
Tinggalkan komentar