Bopelnews – Demo Anti-Pariwisata Terjadi Lagi di Spanyol, Kali Ini di Mallorca
Demo Anti-Pariwisata Terjadi Lagi di Spanyol, Kali Ini di Mallorca ,Ribuan orang turun ke jalan untuk memprotes pariwisata massal di pulau Mallorca pada hari Minggu (21/7/2024).
Demo ini di lakukan sebagai bentuk perlawanan terhadap pariwisata di Spanyol yang terus berlanjut.
Sebelumnya. demo anti-pariwisata juga sudah di gelar di Kota Barcelona. Para pendemo bahkan menembaki wisatawan dengan pistol air.
Demonstrasi yang menyerukan pembatasan jumlah wisatawan ini menyaksikan para demonstran membawa tanda-tanda yang bertuliskan,
“Wisatawan, kami mencintaimu ketika kamu tidak membeli tanah kami,” dan “Surga Anda adalah mimpi buruk kami,” sambil berbaris melalui kota Palma de Mallorca, yang terletak di pantai selatan pulau tersebut.
Sekitar 50.000 orang ikut serta dalam protes pada hari Minggu itu yang dimulai sekitar pukul 7 malam waktu setempat.
pengunjuk rasa mengklaim bahwa pariwisata di Mallorca malah memiskinkan pekerja dan hanya memperkaya segelintir orang.
Penolakan terhadap pariwisata di Spanyol
Adapun aksi unjuk rasa di Mallorca kali ini melibatkan sekitar 110 kelompok dan gerakan sosial.
Protes ini muncul di tengah ketegangan yang makin meningkat mengenai dampak pariwisata terhadap sejumlah daerah di Spanyol.
Kepulauan Balearic, yang terdiri dari Mallorca, pulau terbesar, Menorca, Ibiza, dan Formentera, menarik 14,4 juta wisatawan asing tahun lalu, menurut Institut Statistik Nasional Spanyol.
Kepulauan Balearic mengeluarkan aturan baru yang melarang minum di jalanan di area wisata utama di pulau Ibiza dan Mallorca dengan pengecualian untuk teras dan area berlisensi lainnya, pada bulan Mei 2024.
Selain protes di Barcelona, pada April 2024, mogok makan di adakan oleh penduduk setempat di Kepulauan Canary Spanyol.
Massa memprotes pariwisata berlebihan yang menyebabkan harga rumah melambung bagi penduduk setempat dan kerusakan lingkungan.
Protes di Mallorca ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk mengevaluasi kembali dan mengelola pariwisata dengan lebih berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat lokal dan pelestarian lingkungan.
Tinggalkan komentar