Bopelnews – Candi Ratu Boko, yang terletak di puncak bukit Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sedang dikembangkan dengan fokus pada wisata ramah lingkungan. Salah satu inisiatif utamanya adalah pembangunan fasilitas penginapan berupa cabin modular yang menggunakan bahan daur ulang di sekitar Keraton Ratu Boko.
“Pengelolaan destinasi wisata berkelanjutan kami wujudkan dengan dengan ikut berkontribusi meminimalisir dampak sampah non organik yang sulit terurai. Dan merusak lingkungan,” kata Direktur Komersial InJourney Destination Management atau IDM, Hetty Herawati, Jumat, 2 Agustus 2024.
IDM telah menandatangani MoU dengan PT RAW HAUS INDONESIA (RAWHaus), perusahaan desain inovatif. Mereka akan bekerja di konstruksi dan real estate untuk mengembangkan atraksi wisata berbasis ekonomi sirkular di Taman Keraton Ratu Boko.
Bersama RAWHaus, IDM ingin mengembangkan destinasi bernarasi lingkungan dan ramah lingkungan. Dalam perkembangan terbaru, proyek ini berfokus pada hemat energi dan pentingnya keberlanjutan lingkungan dalam setiap langkahnya. Selain itu, proyek ini menawarkan aspek edukatif dan nilai estetik yang tinggi, menciptakan pengalaman berkesan bagi pengunjung. Harapannya, kawasan Ratu Boko dapat memberikan nilai tambah secara ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Sebagai pelopor riset dan pengembangan rumah berkelanjutan dan zero waste. RAWhaus berkomitmen untuk mendesain modul amenitas pariwisata yang ramah lingkungan dengan bahan daur ulang yang eco-friendly, kuat dan hemat energi. Konsep pengembangan wisata keberlanjutan ini sesuai dengan visi IDM untuk mewujudkan green destination di kawasan pengelolaannya. Konsep ini juga di harapkan juga dapat di harapkan meningkatkan daya tarik situs Keraton Ratu Boko. Terutama bagi segmen yang peduli terhadap lingkungan..
Co-Founder sekaligus Direktur RAWHaus Indonesia
Co-Founder sekaligus Direktur RAWHaus Indonesia, Cassandra Sari Damayanti. Menyatakan fokus kerjasama ini adalah mengaktifkan dan memberikan nilai lebih. Pada kawasan Keraton Ratu Boko dengan memperkenalkan kabin ramah lingkungan untuk sektor pariwisata. Tujuannya tidak hanya memberikan solusi hidup praktis secara signifikan juga meningkatkan nilai dan daya tarik bagi Keraton Candi Ratu Boko. Khususnya juga untuk kemudian segmen yang mungkin peduli terhadap lingkungan.
“Dalam hal ini, Rawhaus bersama dengan mitra-mitra akan menyediakan fasilitas penginapan berupa cabin modular. Menggunakan bahan daur ulang yang ramah lingkungan di lahan sekitar Keraton Ratu Boko. Pengadaan penginapan dengan konsep ramah lingkungan yang di selaraskan dengan konteks budaya. Dan sejarah lokal ini di harapkan dapat memberikan pengalaman unik. Bagi pengunjung serta berkontribusi meningkatkan daya tarik situs Keraton Ratu Boko,” kata dia.
Cabin RAWHaus yang akan di kembangkan di Keraton Ratu Boko menerapkan prinsip sustainabilitas. Seperti rainwater harvesting system, solar panel untuk kelistrikan, serta material-material eksterior dan interior yang berbahan ramah lingkungan.
Pembangunan penginapan berkonsep ramah lingkungan di Keraton Ratu Boko ini merupakan langkah nyata. Dalam mewujudkan komitmen IDM mendukung sustainable tourism atau destinasi wisata yang berkelanjutan. Penginapan ini di harapkan dapat menjadi ikon baru di kawasan Keraton Ratu Boko. Dan menjadi inspirasi implementasi sirkular ekonomi di sektor pariwisata.
Di samping itu, pengembangan cabin ramah lingkungan oleh RAWHaus juga mempertimbangkan aspek teknologi dan keamanan lingkungan. Penggunaan teknologi hijau seperti sistem pengelolaan energi dan limbah yang canggih. Akan menjadi bagian integral dari setiap cabin, menjadikannya tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga efisien secara energi.
Tinggalkan komentar