Bopelnews–Benarkah Rokok Elektrik Aman?
Popularitas rokok elektrik di kalangan remaja dan pekerja kini tengah meroket. Pasalnya, vaping atau rokok elektrik di anggap lebih aman dari pada rokok konvensional dan bahkan dapat membantu berhenti dari kebiasaan merokok. Benarkah demikian? Yuk, simak penjelasannya di sini.
Rokok elektrik (e-cigarette) merupakan alat merokok yang di operasikan dengan baterai. Varian rokok elektrik sangat beragam, mulai dari e-pipes, e-cigarette, vape atau vaporizer, shisha elektrik, dan mods.
Umumnya rokok elektrik terdiri dari empat komponen berbeda, yaitu cartridge yang menampung cairan, atomizer atau elemen pemanas, baterai, serta mouthpiece atau corong untuk menghirup asap yang di hasilkan dari pemanasan cairan di dalam rokok elektrik.
Kandungan Cairan Rokok Elektrik
Sebelum membahas rokok elektrik lebih jauh, mari kita cermati kandungan yang terdapat di dalamnya:
Benarkah Rokok Elektrik Aman?
Nikotin
Nikotin adalah kandungan utama yang ada pada cairan rokok elektrik. Senyawa ini juga ada di dalam rokok tradisional dan merupakan alasan mengapa rokok bisa membuat seseorang ketagihan.
Propilen glikol dan gliserol
Ini adalah dua cairan pelarut yang paling umum di gunakan dalam rokok elektrik. Biasanya, kedua pelarut ini di gunakan pada produk kosmetik dan beberapa makanan. Pada rokok elektrik, propilen glikol dan gliserol berfungsi untuk membuat uap saat rokok elektrik di panaskan.
Diacetyl
Diacetyl adalah senyawa yang di tambahkan ke dalam produk rokok elektrik untuk menciptakan rasa dan aroma, seperti aroma butter atau karamel. Senyawa ini sering digunakan pada popcorn instan dan aman untuk dimakan.
Keamanan Rokok Elektrik sebagai Pengganti Rokok Tembakau
Rokok elektrik memang tidak mengandung bahan-bahan berbahaya yang ada pada rokok tembakau. Asap rokok elektrik bisa di bilang hanya terdiri dari nikotin, berbeda dengan asap rokok tembakau yang mengandung tar, karbon monoksida, hidrogen sianida, dan senyawa berbahaya lainnya di samping nikotin.
Dengan kemampuannya dalam memberikan “asupan nikotin” untuk pecandu rokok, rokok elektrik sempat di sebut sebagai salah satu cara alternatif untuk membantu berhenti merokok.
Jika di bandingkan dengan terapi pengganti nikotin, misalnya dengan mengonsumsi permen karet nikotin atau menggunakan nicotine patch, rokok elektrik bahkan terbukti lebih efektif dalam menghentikan kebiasaan merokok.
Namun, ini tidak membuat rokok elektrik sepenuhnya aman. Manfaat rokok elektrik dalam menghentikan penggunaan rokok tembakau kemungkinan hanya terasa dalam jangka pendek. Jika di gunakan dalam jangka panjang, rokok elektrik berpotensi membawa lebih banyak risiko kesehatan daripada manfaat.
Seperti yang sudah di bahas di atas, rokok elektrik adalah asupan nikotin dalam kadar yang tinggi. Artinya, besar kemungkinan orang yang menggunakan rokok elektrik akan ketagihan dengan alat ini. Ketika berhenti menggunakannya, bisa muncul beberapa gejala kecanduan, misalnya menjadi lebih emosional atau bahkan merasa depresi.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sebagian orang yang menggunakan rokok elektrik untuk menghentikan rokok tembakau berpeluang mengalami kesulitan untuk menghentikan kedua jenis rokok ini, hingga akhirnya malah menggunakan keduanya sekaligus.
Penelitian lain juga menyebutkan, orang yang belum pernah merokok tembakau tapi sudah menghirup asap rokok elektrik, termasuk anak-anak, berisiko 6 kali lebih besar untuk merokok tembakau di kemudian hari.
Tinggalkan komentar