Bopelnews – 50 Persen Pasien Kanker Stadium Awal Alami Nyeri Ini 3 Penyebabnya
Salah satu keluhan pasien kanker adalah nyeri. Lebih dari 50 persen pasien kanker stadium awal hingga menengah mengalami rasa sakit seiring perkembangan kanker mereka.
Ahli anestesi dan perawatan intensif I Gusti Ngurah Akwila Dwiyundha mengatakan, nyeri yang di rasakan pasien kanker bisa di sebabkan oleh tiga hal, yakni sel kanker, efek samping pengobatan, dan penyakit penyerta lainnya.
Sel kanker
Yundha mengatakan, sel kanker merupakan sel abnormal yang tumbuh dan merusak jaringan di sekitarnya. Ketika sel-sel ganas terus tumbuh, mereka juga dapat memberi tekanan pada saraf, tulang, atau organ tubuh dan menyebabkan rasa sakit.
Kanker yang sudah menyebar ke organ lain seperti tulang juga bisa menimbulkan rasa sakit yang luar biasa
Efek samping pengobatan
Faktor lain yang menyebabkan nyeri antara lain efek samping pengobatan kanker seperti kemoterapi, radiasi, pembedahan, dan pengobatan.
“Meskipun sel kanker dapat di bunuh, terapi kanker juga dapat menimbulkan efek samping berupa nyeri kanker. Kondisi ini terjadi karena adanya gangguan pada saraf sekitar tempat tumbuhnya sel kanker, jelas dokter yang berpraktik di Klinik Nyeri RS Pondok Indah – Pondok Indah, Jakarta ini.
Penyakit lainnya
Rasa sakit yang di rasakan pasien kanker bergantung pada berbagai faktor seperti lokasi dan penyebab kanker.
Selain itu, pada pasien kanker, lokasi nyeri mungkin berbeda dengan sumber nyeri. Misalnya, pada kanker payudara yang menyebar ke tulang, nyeri tulang bisa saja terjadi meskipun sel ganas aslinya ada di payudara.
Manajemen nyeri
Untuk meningkatkan kualitas hidup pasien, terdapat berbagai metode pengobatan nyeri pada pasien kanker melalui terapi nyeri.
“Manajemen nyeri adalah serangkaian tindakan medis yang di lakukan untuk meredakan atau menghilangkan nyeri pada pasien, meningkatkan fungsi bagian tubuh yang nyeri, dan meningkatkan kualitas hidup pasien,” kata Yundha.
Jika nyeri parah atau terus-menerus, terapi nyeri di tawarkan. Untuk mengidentifikasi dan mengobati sumber nyeri secara efektif, di perlukan pendekatan di agnostik yang komprehensif dan akurat.
Metode manajemen nyeri
Yundha mengatakan ada dua cara untuk mengatasi rasa sakit, yaitu:
A. Terapi nyeri farmakologis (terapi pengobatan nyeri).
B. Penatalaksanaan nyeri nonfarmakologis (penggunaan modalitas/teknologi atau prosedur medis tertentu), seperti: B. Merangsang daerah nyeri dengan pijatan, kompres dingin, kompres hangat, penggunaan modalitas stimulasi saraf listrik transkutan (TENS), teknik relaksasi, dan terapi musik.
Tinggalkan komentar