Bopelnews – 300 Bank Lumpuh di India, Serangan Penipu Makin Ganas
Hampir 300 bank kecil di India lumpuh imbas serangan ransomware yang membuat banyak file tak bisa di akses. Per Kamis (1/8) kemarin, akses sudah bisa di pulihkan dan layanan bank kembali pulih.
Penyerangan ransomware menjadi momok di berbagai belahan dunia. Banyak lembaga pemerintah dan institusi keuangan yang sudah menjadi korban.
Di Indonesia, serangan ransomware di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 juga sempat mengacaukan layanan publik. Namun, kini sudah berangsur pulih.
Ransomware adalah tipe serangan yang menyekap data korban dan meminta tebusan dalam jumlah besar untuk menyerahkan kembali akses kunci kepada korban. Umumnya ransomware menyasar perusahaan swasta dan pemerintah yang berskala besar.
Penyerangan ransomware di India berdampak pada C-Edge Technologies, yakni penyedia jasa teknologi untuk bank, di kutip dari Reuters, Jumat (2/8/2024).
India memiliki sekitar 1.500 bank koperasi dan bank daerah pedesaan, yang sebagian besar melayani nasabah di daerah pedalaman, dan seperlima di antaranya terkena dampak serangan tersebut.
National Payments Corporation of India (NPCI) segera mengisolasi bank-bank yang terdampak serangan untuk mencegah penyebaran yang lebih luas, menurut laporan Reuters pada Rabu (31/7).
Hasil audit forensik mengonfirmasi bahwa penyerangan tidak berhasil meluas ke sistem dan terbatas pada sistem C-Edge.
Bank-bank yang terdampak kini bisa melanjutkan operasional transaksi melalui United Payments Interface dan sistem pembayaran lainnya yang dioperasikan NPCI.
Penyerangan ini telah berdampak pada Brontoo Technology Solutions, yakni kolaborator utama C-Edge yang ikut kena serangan grup ransomware yang di namai RansomEXX,
menurut laporan dari firma keamanan siber CloudSEK, yang di rilis pada Kamis (1/8).
Tinggalkan komentar